Ustaz Ibrah La Iman, dalam pengantar Catatan Saat Jeda
Suatu waktu Kk Guru M. Haris Syah (*begitu saya menyapa Penulis buku ini, hehehe) mengirimkan sebuah buku yang sampai kepada saya kala beliau terserang pagebluk Covid 19 awal-awal. Judulnya 'Melukis Masa Depan' berisi tulisan-tulisan siswa-siswi Kk Guru yang dibukukan. Hal yang tak biasa. Buku yang awalnya saya kira akan berisi lukisan-lukisan anak sekolah dasar itu ternyata mampu Penulis patahkan. Khusus buku Melukis Masa Depan Kk Guru sepertinya banyak menabung kesabaran untuk membimbing hingga rampungnya buku tersebut.
Sesungguhnya menuliskan pengantar buku 'Catatan Saat Jeda' ini sedemikian rupa saya tahan-tahan, mengingat penting bagi saya untuk membaca terlebih dahulu apa yang Kk Guru tuliskan dalam rangkain catatan ini. Saya menemukan semacam kemurnian tulisan yang memang Penulis sekali dalam buku ini. Keniscayaan itu bisajadi karena saya merasakan pertumbuhan juga kedalaman tulisan Kk Guru dari masa ke masa.
Menuliskan catatan harian sepertinya telah menjadi kemewahan tersendiri untuk masa-masa saat ini. Dahulu setiap cendekiawan dalam perjalanan keseharian, membuat catatan adalah rutinitas. Kebiasaan. Masa itu orang yang mampu mencatat kejadian sehari-hari telah dipandang sebagai kekayaan. Seperti juga yang Kk Guru lakukan yang mewujud menjadi buku Catatan Saat Jeda.
Sekali waktu saya pernah bermimpi bersua Kk Guru M. Haris Syah di tengah padang savana yang luas. Saya melihat beliau berjalan mengikuti seseorang di hadapannya. Nampak jubah putih jatuh dengan kain halus menyambar-nyambar rerumputan yang orang itu lewati.
Setelah beberapa jauh, tiba-tiba laki-laki yang berjubah itu berhenti dan Kk Guru juga turut menahan langkahnya. Tenang, angin bertiup serasa segar sekali. Dan tiba-tiba dalam pandangan saya Kk Guru tak lagi berjalan di belakang, ia dipersilahkan untuk melangkah ke depan. Nampak pintu terbuka dan ia dipersilahkan untuk masuk.
Melihat buku ini serasa seperti saya melihat
pintu yang sama pada apa yang terjadi dalam alam lainnya.
*
Dan sama sekali saya tak menduga, semacam catatan pengantar yang saya kirimkan ini akan termaktub sebagaimana di slide kedua. Atas terbitnya buku ini semoga menjadi penerang jalan kebaikan
Komentar
Posting Komentar