Media Cetak dan Senjakala yang Datang Lebih Cepat
Saya masih sangat hafal, harga majalah Bola Rp7000 medio 2005... Setiap Selasa dan Jumat,,, uang jajan di SMA mesti sy sisihkan, untuk sekadar tau bagaimana pergerakan klasemen Liga Italia dan Inggris, sudah diperingkat berapa tim kesayangan, Liverpool. Waktu itu belum ada livescore. Untuk berita lokalan, paling halaman pertama yg saya cari adalah sepakbola nasional. Sudah berapa gol yang dicetak Ronald Fagundez di PSM. Atau sok-sok'an membantah analisis canggih bung Ian Situmorang.. Beranjak kuliah, om yang saya tempati numpang tinggal berlangganan Kompas. Saya paling senang membaca kolom Kilasan Kawat Dunia. Isinya peristiwa-peristiwa unik dari manca negara. Gaya penulisannya yang ringkas padat juga menarik. Saat dipanggil masuk ruang dosen (paling sering gegara malas masuk kuliah, atau memprovokasi teman2 turun demo) yang pertama sy cari bukan dosennya, tetapi koran langganan kampus. Tribun Timur, FAJAR dan Parepos saat itu sudah hadir digantung rapi disudut ruangan.