Tragedi Karbala dan Pembelaan Terhadap Mustadafin
Padang Karbala hening. Jenazah bergelimpangan, darah meresap di pasir dan senjata terserak disana-sini. Tenda-tenda sobek dan terbakar, sisa peperangan nampak yang tak seimbang, antara 72 keluarga dan sahabat Imam Husain dengan ribuan pasukan Yazid. Imam Husain berdiri sendirian. Hampir semua keluarga dan sahabatnya telah syahid. Tersisa beberapa perempuan dan Ali Zainal Abidin kecil, cicit Rasulullah yang tengah sakit berlindung dibalik tenda. Ada bulir bening disudut mata cucu nabi tercinta. Pandangannya melihat kejauhan pasukan Yazid bersiap menyerang lagi. Zainab mendekat. "Wahai kakakku Husain, apa yang membuatmu menangis?" Bukan tidak pedih melihat satu per satu keluarganya dibantai, bukan tidak perih menahan haus akibat sumber air yang diblokir musuh. Tapi Husain menangis karena sesuatu yang lain. "Aku menangis karena sepeninggalku nanti siapa yang akan melindungi anak-anak yatim?. Siapa yang akan membela hak orang-orang lemah dan miskin (mustadhafin) yang (akan)