Perjuangan Anak-Anak Pulau Untuk Tetap Sekolah
M HARIS SYAH Dermaga Maccini Baji, Pangkep Siang itu, belasan bocah berseragam putih biru duduk berjejer di sebuah bangku usang. Sesekali gelak tawa keluar dari mulut mereka, menyiratkan semangat, meski telah duduk disana berjam-jam. Mereka adalah siswa-siswi dari pulau Saugi, Sapuli dan Satando yang baru pulang sekolah. Perahu yang ditunggu tak kunjung datang membuat penulis mencoba menyapa salah satu siswa, Amar Makruf. "Begini memang ji kak, biasanya sore baru ada perahu," ujar siswa kelas 2 SMP ini. Ia berkenan berbagi cerita dengan penulis sambil menunggui perahu di dermaga Maccini Baji. Amar bersama sekitar 50 siswa lain yang juga tinggal di pulau harus melalui waktu-waktu seperti ini setiap hari selama sekolah. "Kalau tidak ada perahu, terpaksa bermalam di rumah teman, biasa juga bermalam di dermaga, siapa tau ada perahu yang berangkat malam," tuturnya. Perjuangan saat akan berangkat lagi keesokan hari tidak kalah berat. Amar menuturkan, ia harus bangun jam