Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Perjuangan Anak-Anak Pulau Untuk Tetap Sekolah

Gambar
M HARIS SYAH Dermaga Maccini Baji, Pangkep Siang itu, belasan bocah berseragam putih biru duduk berjejer di sebuah bangku usang. Sesekali gelak tawa keluar dari mulut mereka, menyiratkan semangat, meski telah duduk disana berjam-jam. Mereka adalah siswa-siswi dari pulau Saugi, Sapuli dan Satando yang baru pulang sekolah. Perahu yang ditunggu tak kunjung datang membuat penulis mencoba menyapa salah satu siswa, Amar Makruf. "Begini memang ji kak, biasanya sore baru ada perahu," ujar siswa kelas 2 SMP ini. Ia berkenan berbagi cerita dengan penulis sambil menunggui perahu di dermaga Maccini Baji. Amar bersama sekitar 50 siswa lain yang juga tinggal di pulau harus melalui waktu-waktu seperti ini setiap hari selama sekolah. "Kalau tidak ada perahu, terpaksa bermalam di rumah teman, biasa juga bermalam di dermaga, siapa tau ada perahu yang berangkat malam," tuturnya. Perjuangan saat akan berangkat lagi keesokan hari tidak kalah berat. Amar menuturkan, ia harus bangun jam

Semakin tak Tertebak, Semakin Lucu

Gambar
Dari Kelas Menulis Komedi Akademi Berbagi Makassar *) Semakin tak Tertebak, Semakin Lucu Syahrini jadi kuli bangunan, kerjanya nyekopin semen pake jambulnya. Wanita cantik tidak menjamin kehidupan kita bahagia, apalagi yang jelek. M HARIS SYAH Daeng Tata, Makassar Kalimat-kalimat itu meluncur fasih dari Alit Susanto, penulis dari Bukune Publisher. Sore yang cerah itu, dilantai dua sebuah ruko di daerah Daeng Tata, berkumpul puluhan anak muda dari macam latar belakang, ada mahasiswa, pelajar, bahkan karyawan toko. Mereka memenuhi tempat yang mereka sebut Rutif, akronim dari rumah kreatif. Rutif, yang tertata apik dengan buku, layar, dan soundsystem sore itu digunakan penulis-penulis muda Makassar. Mereka tengah mengikuti kelas menulis komedi yang digagas oleh Akademi Berbagi (Akber) Makassar. Alit menjadi mentor hari itu. Ia menjelaskan bagaimana menulis komedi yang menarik dibaca. Alit mengajak mereka, yang bercita-cita menjadi penulis komedi yang baik untuk terlebih dahulu mengenali

Ceritakan Sulsel Lewat Historiografi

Gambar
*)  Dari Pameran Foto 69 Tahun Kemerdekaan Indonesia Soekarno pernah berkata, Jangan tanya apa yang diberikan negara untukmu, tapi tanyakan pada dirimu apa yang telah kau persembahkan untuk negaramu ? Maka pameran 69 foto ini, adalah persembahan 30 pewarta foto untuk 69 tahun kemerdekaan Indonesia. M HARIS SYAH Trans Studio Makassar ----------------------- Suasana lantai tiga Trans Studio Makassar, Kamis kemarin terasa berbeda. Sebuah layar berukuran 3x3 meter memutar slide proyektor bergantian, sementara disekitarnya, puluhan orang tengah mengamati  foto-foto yang dipajang di stand sepanjang selasar, memutar hingga ke bagian belakang mall. Foto-foto itu kelihatan elegan dibalut bingkai hitam, semakin menarik karena foto-foto utama yang ditampilkan bernuansa nasionalis. Merah dan Putih senada dengan warna spanduk dan slide pada layar. Hari itu, Pemprov Sulsel bekerja sama dengan Galeri Foto Jurnalistik Antara Makassar mengadakan pameran foto, 28-31 Agustus. Salah satu tea