Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Cara MB-Asman Mendongkrak Kinerja 255 Aparatur Baru Enrekang

Gambar
Bupati Enrekang Muslimin Bando memberi arahan pada 255 CPNS pada acara penutupan Diklatsar (foto: M Haris Syah) M Haris Syah (Pengajar) Pemerintahan Muslimin Bando - Asman di Enrekang sudah berjalan lebih kurang setahun. Sejumlah pembenahan terus dilakukan agar visi Enrekang Emas bisa terwujud. Salahsatu yang krusial adalah sumber daya manusia, khususnya PNS. Sebagai ujung tombak pelayanan, MB-Asman menaruh perhatian cukup besar pada aspek ini. Aspek pelayanan masyarakat menjadi prioritas untuk didongkrak kualitasnya. Sebagai langkah awal, Enrekang meminta penambahan 1057 PNS baru pada 2018 lalu. Meski yang dikabulkan hanya 255 formasi,, tetapi itu patut disyukuri sebab menjadi salah satu yang terbesar di Sulsel. Hanya kalah dari Makassar, Gowa dan Bone. MB sepertinya menaruh harapan besar pada 255 PNS baru ini. Dalam beberapa kali diskusi dengan penulis, MB berharap banyak mereka bisa berbuat sesuatu untuk Massenrempulu. Sebabnya, MB percaya ke-255 pegawai baru itu adal

Cerita Miris Honorer Batal Diangkat PNS; Terlanjur Syukuran dan Hendak Melamar Kekasih

Gambar
Ilustrasi honorer (gambar: WartaBromo) M HARIS SYAH Makassar, 1 Januari 2015 Menjadi pegawai negeri sipil, mungkin dambaan setiap honorer. Belasan bahkan puluhan tahun kerjakeras pengabdian, diharapkan terbayar dengan pin korpri bertengger didada. Setidaknya itulah mimpi Syahrir, pria paruh baya ini adalah honorer di Kantor Kecamatan Labakkang Pangkep, sejak Januari 2005 silam. Pekerjaannya sehari-hari sebagai operator komputer. Mengetik dokumen, menge-print dan menyiapkan berkas-berkas telah ia lakoni selama sepuluh tahun terakhir. Harapan Syahrir menjadi PNS sempat membumbung tinggi. Saat itu pemerintah mulai mendata honorer yang telah mengabdi sejak 2005. Harapannya semakin besar saat ia bersama rekan-rekannya yang lain dinyatakan lolos verifikasi. Ia lalu diperintahkan mengurus Surat Keterangan Berkelakuan Baik dan Berbadan Sehat, sebagaimana lazim dilakukan setiap CPNS yang baru terangkat. Syahrir pun menggelar syukuran sederhana di rumahnya di desanya. Tetanggga

Geliat Sepak Bola Amatir Ditengah Kisruh PSSI-Kemenpora

Gambar
Ilustrasi sepak bola (foto: Okezone.com) M HARIS SYAH Makassar, 20 Juni 2015 Kisruh PSSI-Kemenpora di tingkat nasional ternyata jadi peluang bagi sepak bola lokal untuk menggeliat. Pemain profesional yang menganggur gara-gara mandeknya kompetisi, memilih turnamen amatir sebagai pijakan mereka sementara. Sulsel salah satu yang rajin menggelar turnamen amatir atau pertandingan antar kampung (tarkam). Tercatat, ada tiga turnamen lokal Sulsel yang selalu menyedot perhatian. Seperti Pangdam Cup, Dirgantara Cup dan Liga Ramadan. Alhasil, tarkam tersebut selalu dibanjiri pemain pro. Seperti Pangdam Cup III yang saat ini berlangsung di Kodam VII/Wirabuana. Nama-nama tenar di sepakbola Indonesia bisa disaksikan beraksi di Lapangan Setia Hingga Akhir (SHA). Para pemilik klub amatir tidak segan menggelontorkan dana, agar daftar skuatnya diisi pemain dengan nama mentereng. Barindo FC misalnya, pemiliknya Soefian Abdullah berani membayar Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta per pertandingan.