Barisan sakit hati ? (Fenomena Peralihan Dukungan di Pilwalkot Parepare)


Orang orang yang pernah mendukungmu, kemudian mengalihkan pilihannya ke FAS, sangat tak elok kau nistakan dengan sebutan barisan sakit hati.
Ingat, meski mungkin tak ada harganya bagimu, minimal sekali, minimal sekali, 2013 silam mereka pernah berpeluh keringat di TPS menunggu giliran mencoblos. Lalu saat gilirannya tiba mengucap bismillah mencoblos fotomu yang menjengkelkan itu.
Paling tidak mereka pernah mengeluarkan beberapa lembar rupiah, mentraktir teman di warkop hanya agar mereka sudi mendengar program-programmu (yang sebagian besar kau ingkari, berganti dengan patung dan bangunan mangkrak).
Lalu kini seenak perut kau bilang mereka barisan sakit hati, berambisi, dan tidak ikhlas ?
Keegoisan dan arogansimu, membuatmu sombong dan merasa hanya kau dan fee 17 persenmu yang bisa membangun kota kami. Sehingga saat bangkit harapan baru pada diri FAS, Asriady, YL, TSM dkk, sikapmu gamang. Makin hari semakin panik dan sporadis, sampai akhirnya istilah 'barisan sakit hati' itu kau lacurkan lagi.
Harusnya kau introspeksi diri, apa yang salah pada dirimu sehingga orang orang yang justru membawa cinta menjauhimu?
Coba hitung, diantara orang dekat sekelilingmu, berapa banyak orang yang berjuang bersamamu sedari awal ?
Ah, saya semakin yakin dengan pilihanku.
Sekaligus mempertegas, bukan mereka yang barisan sakit hati, tetapi kau yang berada pada barisan orang orang zalim.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akik Yaman, Simbol Persatuan Mahzab

Laporan Aktualisasi; Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VI B di UPT SD Negeri 1 Enrekang

Sayyid Jamaluddin, Sisipkan Ajaran Tauhid pada Budaya Lokal (bag.2)