Laporan Aktualisasi; Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas VI B di UPT SD Negeri 1 Enrekang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, diperlukan
ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan
nasional seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia , memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Untuk
mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang unggul dan selaras
dengan dinamika yang berkembang, sesuai dengan tuntutan masyarakat akan kinerja
pemerintah yang transparan dan akuntabel dalam bingkai reformasi birokrasi.
Maka dari itu ASN perlu dikelola dan dikembangkan secara strategis dalam
manajemen pengembangan sumber daya manusia.
Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru menyatakan, bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Ketidakpuasan
masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik masih sering kita dengar.
Termasuk pada bidang pendidikan, terkhusus guru.
Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulsel menjawab ketidakpuasan
tersebut dengan menciptakan ASN yang memiliki kompetensi ideal. Salah satu
upayanya adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) yang wajib
diikuti oleh semua calon ASN.
ASN harus memiliki pemahaman yang lengkap
tentang kelima nilai dasar profesi ASN. Kelima nilai dasar profesi tersebut
yaitu: (1) akuntabilitas PNS; (2) nasionalisme; (3) etika publik; (4) komitmen
mutu dan (5) anti korupsi.
Lima
nilai ini menjadi modal yang sangat berarti bagi ASN, khususnya
dalam merancang rangkaian kegiatan aktualisasi di tempat tugas masing-masing,
kemudian dilaporkan dalam seminar serta membuat rencana aksi penyempurnaan
aktualisasi di masa mendatang.
Selanjutnya,
lima nilai dasar ini akan senantiasa diterapkan dalam mengemban profesi ASN,
untuk mendukung terwujudnya sistem pelayanan publik di bidang
pendidikan yang lebih baik. Pada muaranya tujuan pendidikan nasional akan
tercapai.
B.
Dasar
Hukum
Keberhasilan lembaga pemerintah sangat tergantung
kepada sumber daya manusianya. Dalam hal ini aparatur memerlukan suatu
pelatihan sebagai dasar meningkatkan kualitas sumber daya dan peningkatan
kinerja SDM dalam menghadapi persaingan global.
Sebagai seorang yang baru saja bergabung dalam
lingkup lembaga pemerintahan, dan bertugas sebagai CPNS, menjadi kewajiban
untuk mengikuti Latsar CPNS ini. Pelatihan yang dulu lebih dikenal dengan nama
Diklat Prajabatan ini adalah salah satu syarat agar dapat diangkat sebagai PNS.
Di dalam kegiatan Latsar ini pula, CPNS diperkenalkan
dengan nilai-nilai dasar profesi ASN. Proses pengenalan kemudian dilanjutkan
dengan proses pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN. Ini menjadi penting
sebagai bukti CPNS mengerti serta dapat menghayati nilai-nilai dasar profesi
yang telah diberikan. Selain itu proses aktualisasi ini pun dapat digunakan
sebagai media untuk menyebarkan nilai-nilai ANEKA kepada PNS lainnya yang
berada di lokasi aktualisasi.
Dengan adanya Undang Undang RI Nomor 5 tahun 2014
tentang ASN, diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang
beorientasi pada pelayanan publik.
Tugas utama guru sebagaimana tertuang dalam UU No.
14 Tahun 2005 antara lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih
menilai dan mengevaluasi sehingga guru memegang peranan yang sangat vital dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru
dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
pemerintah serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme, dan
kepribadian seperti yang diatur dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Untuk itu, melalui Latsar CPNS ini guru
diharapkan dapat memberikan pelavanan
prima sesuai dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Pada muaranya, dapat berkontribusi
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
C.
Tujuan
Tujuan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN adalah agar
:
1.
Memahami
lebih dalam mengenai nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi, yang disingkat ANEKA.
2.
Mampu
menerapkan nilai-nilai dasar ASN di dalam kegiatan aktualisasi sesuai
tugas pokok dan fungsi yang dimiliki.
3.
Mewujudkan pelayanan
publik di bidang pendidikan yang lebih baik untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan nasional.
D.
Ruang
Lingkup
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara ini akan dilaksanakan di UPT SD Negeri 1 Enrekang, Kelurahan
Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Aktualisasi ini
dilaksanakan dengan menerapkan 5 (lima) nilai-nilai dasar ASN yakni,
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
biasa disingkat ANEKA. Adapun pelaksanaannya direncanakan selama 25 hari kerja
efektif, mulai tanggal 5 Agustus 2019 sampai 15 September 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A.
Gambaran
Umum Organisasi
1. Profil
Organisasi
Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Enrekang adalah sebuah
lembaga pendidikan milik pemerintah yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi,
Nomor 40, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.
Sekolah
ini berdiri dengan SK pendirian tertanggal 1 Januari 1910, diatas lahan seluas
1659 m2. . Pembelajaran dilaksanakan mulai pagi hari, dengan konsep
Full Day School (FDS) Senin sampai Jumat.
UPT
SD Negeri 1 Enrekang memiliki jumlah peserta didik 315 orang, dengan 22 tenaga
pendidik, rinciannya 1 kepala sekolah, 12 guru kelas, 2 guru PJOK, 1 guru
agama, 1 pustakawan, 1 bujang sekolah, dan 5 honorer.
Gambar 2.1 UPT
SD Negeri 1 Enrekang
2. Visi
dan Misi
a. Visi
UPT SD Negeri 1
Enrekang memiliki visi “Meningkat dalam mutu, santun berprilaku, dan peduli
lingkungan berdasarkan imtaq“
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran
dan bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam
mengelola proses pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP sesuai pedoman.
3) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan
remedial, pengayaan dan pemantapan bagi siswa kelas I – VI
4) Mengefektifkan kegiatan KKG Gugus di
sekolah
5) Mengupayakan kegiatan peningkatan
profesionalisme guru dengan mengikutsertakan dalam berbagai kegiatan, bimtek,
pelatihan, workshop, dan lain-lain.
6) Mengefektifkan kegiatan ekstrakurikuler.
7) Menumbuhkan semangat berprestasi
dikalangan warga sekolah.
8) Mengefektifkan pelaksanaan tata tertib,
disiplin dan budi pekerti luhur kepada seluruh warga sekolah,dengan
pelaksanaan aturan secara konsisten.
9) Mengefektifkan penggunaan sarana prasarana
dan pengadaan sarana baru.
10) Mengefektifkan media pembelajaran berbasis
ICT.
11) Mengupayakan tetap terjaganya hubungan
yang harmonis antara warga sekolah.
12) Membangun budaya santun dalam berprilaku
seluruh warga sekolah
13) Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang
intinya, transparan,demokratis, partisipatif serta akuntabel.
14) Mengefektifkan koordinasi dan kerjasama
dengan Dinas Pendidikan, lembaga lainnya, orangtua murid dan masyarakat
lingkungan, kalangan dudi, serta para alumni.
15) Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap
bersih, indah asri, lestari, dan memberi kenyamanan kepada seluruh warga
sekolah
3. Nilai-nilai
Organisasi
Nilai-nilai organisasi
pada UPT SD Negeri 1 Enrekang adalah :
a) Kompetitif
b) Disiplin
c) Religius
d) Tanggung
Jawab
e) Inovatif
f) Santun
g) Peduli
lingkungan
4.
Struktur
Organisasi Sekolah dan Komite
Bagan
2.1 struktur organisasi sekolah
Bagan
2.2 : Struktur organisasi komite sekolah
5. Tugas
dan Fungsi Guru Kelas
Tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai
berikut:
a) Membuat
program pengajaran (Silabus, RPP, prota, promes )
b) Menganalisa
materi pelajaran
c) Membuat
lembar kerja siswa ( LKS )
d) Membuat
program harian/jurnal belajar
e) Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
f) Melaksanakan
kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir semester
g) Melaksanakan
analisis ulangan, program remedial, pengayaan
h) Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport
i)
Melaksanakan bimbingan kelas/konseling
j)
Melaksanakan kegiatan bimbingan
guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan
k) Membuat
alat bantu mengajar/alat peraga
l)
Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
m) Melaksanakan
tugas tertentu di sekolah ( PKS, wali kelas dll )
n) Membuat
catatan tentang kemajuan peserta didik
o) Meneliti
daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
p) Mengatur
kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
q) Mengumpulkan
angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat
r) Menumbuhkembangkan
sikap menghargai seni
s) Mengikuti
kegiatan kurikulum.
t) Mengadakan
penelitian tindakan kelas
B.
NILAI-NILAI
DASAR PROFESI ASN
1.
Akuntabilitas
Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawabnya. Fungsi utamanya ada tiga, yaitu untuk menyediakan kontrol
demokratis (peran demokratis); mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional); dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran
belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam,
yaitu: akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang
harus diperhatikan, yaitu:
a.
Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja
tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
b.
Jujur: sikap untuk menyatakan yang
benar, sesuai sesuai dengan yang terjadi
c.
Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan
tanggungjawab harus jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
d.
Netral: Tidak memihak pada salah satu
pihak. Seimbang antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
e.
Mendahulukan kepentingan publik atas
kepentingan pribadi atau kelompok
f.
Adil: adalah kondisi kebenaran ideal
secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
g.
Transparansi: Keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
h.
Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk
terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
i.
Partisipatif: semua aspek yang mendukung
terlibat tanpa adanya monopoli oleh sebagian orang
j.
Legal: adanya bukti secara formal atas
segala tindakan untuk dapat dipertanggungjawabkan.
2.
Nasionalisme
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus dijiwai ASN dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara. ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat
dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima
indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
a) Ketuhanan
Yang Maha Esa
Nilai-nilai ketuhanan yang
dikehendaki Pancasila adalah nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali
dari nilai-nilai keagamaan yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung
tinggi keadilan dan persaudaraan. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai
ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian,
melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk
kemakmuran masyarakat.
b) Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke
dalam dan ke luar. Ke dalam berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan
nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan
fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
c) Persatuan
Indonesia
Manusia Indonesia sarat akan
keragaman. Namun itu dilebur dalam satu nyawa, satu asal, yang menjadi satu kesatuan riwayat.
Membangkitkan persatuan, karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu
wilayah geopolitik. Selain itu, persatuan Indonesia juga didukung oleh semangat
gotong royong.
d) Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan/ Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai
dua fungsi. Fungsi pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi
ajang memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi
kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara
untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan
kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang
membawa kebaikan bagi semua pihak.
e) Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Negara merupakan organisasi
masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga
merupakan perwujudan imperative etis dari amanat Pancasila dan UUD 1945.
Peran negara dalam mewujudkan rasa
keadilan sosial, antara lain : (a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat
sistem kemasyarakatan; (b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan
kesempatan; (c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya
yang diperlukan; dan (d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan
keputusan bagi semua orang.
3.
Etika
Publik
Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik..
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
sebagai berikut:
1.
Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2.
Melaksanakan tugas dengan cermat dan
disiplin;
3.
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan
tanpa tekanan;
4.
Melaksanakan tugas sesuai peraturan
perundangan yang berlaku;
5.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6.
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara;
7.
Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8.
Menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9.
Memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
10.
Tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11.
Memegang teguh nilai dasar ASN dan
selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
12.
Melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
4.
Komitmen
Mutu
Ada tiga karakteristik utama dalam menjamin mutu
yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Sebagaimana terkait dengan
karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat indikator dari nilai-nilai dasar
komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
1.
Efektif
Efektif adalah
berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2.
Efisien
Efisien adalah
berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan
keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur
dan mekanisme yang ke luar alur.
3.
Inovasi
Inovasi
Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4.
Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan
suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
5.
Anti
Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan
baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari
nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu:
a.
Jujur
Kejujuran
merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas
diri seseorang. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan
serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga
dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b.
Peduli
Individu yang
memiliki kepedulian dan jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya
diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
c.
Mandiri
Kemandirian
membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang. Tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain dan mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara
efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d.
Disiplin
Disiplin adalah
kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat
terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e.
Tanggung Jawab
Pribadi yang
utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di
muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat,
negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f.
Kerja Keras
Individu beretos
kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir
dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya.
Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g.
Sederhana
Pribadi yang
berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak
tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan
pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
h.
Berani
Seseorang yang
memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani
menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan
yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i.
Adil
Pribadi dengan
karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih
payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil
kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan
dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
C.
Peran
dan Kedudukan ASN
1.
Whole Of Government
WoG (Whole of Government) didefinisikan
sebagai “Suatu model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas
sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Hasil atau manfaat yang
diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a)
Terselenggaranya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), efisien dan efektif
b)
Hemat anggaran dan tepat waktu
c)
Transparan sehingga peluang
terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan banyak berkurang.
d)
Tingkat akurasi (ketepatan) dan
kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan berkurang
e)
Kemudahan akses dan kenyamanan
pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik juga meningkat
2. Pelayanan
Publik
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dalam pasal 4 dijelaskan tentang
asas/nilai-nilai pnyelenggaraan pelayanan publik yaitu :
a) Kepentingan
umum; yaitu Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi
dan/atau golongan.
b) Kepastian
hukum; yaitu Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan
pelayanan.
c) Kesamaan
hak; yaitu Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
gender, dan status ekonomi
d) Keseimbangan
hak dan kewajiban; yaitu Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang
harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan
e) Keprofesionalan;
yaitu Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang
tugas.
f) Partisipatif;
yaitu Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
g) Persamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; yaitu Setiap warga negara berhak memperoleh
pelayanan yang adil.
h) Keterbukaan;
yaitu Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh
informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.
i)
Akuntabilitas; yaitu Proses
penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
j)
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; yaitu Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga
tercipta keadilan dalam pelayanan.
k) Ketepatan
waktu; yaitu Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai
dengan standar pelayanan.
l)
Kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan. Yaitu Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan
terjangkau.
3. Manajemen
ASN
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan
sedangkan PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja;
penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan
jaminan hari tua; dan perlindungan.
BAB
III
RANCANGAN
AKTUALISASI
A.
UNIT
KERJA
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Dasar (SD)
Negeri 1 Enrekang
B.
IDENTIFIKASI
ISU
1. Kurangnya
minat siswa kelas VI (enam) B berkunjung di ruang perpustakaan
2. Belum
optimalnya kantin kejujuran
3. Rendahnya
minat baca siswa kelas VI (enam) B
C.
ANALISIS
ISU
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam
penulisan rancangan aktualisasi ini adalah USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Kriteria USG meliputi :
1.
Urgency : Seberapa mendesak isu itu
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
2.
Seriousness : Seberapa
serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3.
Growth :
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Penilaian
secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai
dengan 5.
Bobot
|
Keterangan
|
5
|
Sangat
kuat pengaruhnya
|
4
|
Kuat
pengaruhnya
|
3
|
Sedang
pengaruhnya
|
2
|
Kurang
pengaruhnya
|
1
|
Sangat
kurang pengaruhnya
|
Tabel
3.1 bobot kriteria USG
NO
|
Masalah
|
Kriteria
|
Jlh
|
Rank
|
||
U
(1-5)
|
S
(1-5)
|
G
(1-5)
|
||||
1
|
Kurangnya minat siswa kelas VI (enam)
B berkunjung di ruang perpustakaan
|
4
|
4
|
5
|
13
|
II
|
2
|
Belum optimalnya kantin kejujuran
|
4
|
3
|
4
|
11
|
III
|
3
|
Rendahnya
minat baca siswa kelas VI (enam) B
|
5
|
5
|
5
|
15
|
I
|
Tabel 3.2 Analisis Kualitas Isu
Menggunakan USG
D.
ISU
YANG DIANGKAT
Berdasarkan
hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Core Issue yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu “Rendahnya Minat Baca Siswa Kelas VI (Enam)
B”.
E.
ANALISIS
PENYEBAB
Analisis
penyebab core issue menggunakan
pengamatan berdasarkan Model 5 M, yakni;
1. Man
(Manusia)
Siswa
kelas 3B lebih senang bermain, menggambar, hingga menghabiskan waktu dengan
gadget.
2. Machine
(Alat)
Kurangnya
bahan bacaan yang menarik minat siswa untuk membaca. Koleksi perpustakaan
sekolah tidak ideal untuk 315 siswa yang ada.
3. Money
(Anggaran)
Meski
bukan bagian dari tupoksi guru, namun dukungan anggaran juga penting dalam
meningkatkan minat baca. Misalnya dengan pengadaan bahan bacaan berkualitas dan
sesuai minat dan kebutuhan siswa.
4. Method
(Metode/Prosedur)
Guru
kurang variatif dan inovatif dalam metode pembelajaran. Metode monoton membuat
siswa sulit mengembangkan kompetensi diri.
5. Materials (Bahan)
Bahan ajar yang
mendukung minat baca siswa masih kurang. Seperti media pembelajaran yang
berkaitan dengan minat baca.
F.
GAGASAN
PEMECAHAN ISU
1.
Konsultasi dengan mentor dan pimpinan
2.
Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan jadwal kegiatan
3.
‘Menit Literasi’
4.
Fabel ; Rusa yang Jorok
5.
Membuat dan Mewarnai Slogan Membaca
6.
Piramida Cerita
7.
Permainan ‘Temukan Istilah’
8. Membuat
sudut baca di dalam kelas
Matriks rancangan
kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Tahapan Kegiatan
|
Output/Hasil Kegiatan
|
Keterkaitan dengan
Nilai-nilai Mata Pelatihan
|
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
|
Penguatan Terhadap Nilai Organisasi
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
(7)
|
1.
|
Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan pimpinan dalam
rencana kegiatan.
|
a.
Melakukan
pertemuan dengan Pimpinan.
b.
Membahas rencana
kegiatan atau gagasan
c.
Meminta bimbingan
dan arahan terhadap rencana kegiatan.
d.
Mencatat hasil
pertemuan dan bimbingan dari Pimpinan.
|
a.
Adanya
Persetujuan dari pimpinan
b.
Catatan hasil pertemuan dengan pimpinan
|
Bersikap sopan saat bertemu dengan pimpinan.
Mendengar
dengan cermat dan mencatat hal-hal yang menjadi penekanan dari pimpinan.
Meminta
rekomendasi sebagai bukti persetujuan yang akan menjadi alat pertanggungjawaban saya.
Nilai
Dasar :
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
WoG
|
Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu membangun budaya
santun dalam berprilaku seluruh warga sekolah
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni tanggung jawab dan kedisiplinan
|
2.
|
Membuat RPP
dan jadwal kegiatan pembelajaran
|
a.
Menyusun rancangan jadwal kegiatan pembelajaran
b.
Konsultasi dengan pimpinan
c. Koordinasi dengan teman sejawat d. Penandatanganan jadwal kegiatan oleh pimpinan |
Adanya
RPP dan jadwal kegiatan pembelajaran yang telah disetujui oleh pimpinan
Adanya
catatan masukan dari rekan sejawat
|
Menyusun
jadwal kegiatan pembelajaran dengan penuh tanggungjawab.
Mengkoordinasikan dengan teman sejawat, dan mendengarkan secara cermat masukan dan saran yang diberikan.
Nilai
Dasar :
WoG
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
|
Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu membangun budaya santun dalam berprilaku seluruh
warga sekolah.
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni disiplin dan tanggung jawab
|
3.
|
‘Menit Literasi’
|
a.
Dilaksanakan setiap pagi hari sebelum pelajaran
dimulai. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 15 menit
b.
Meminta siswa membawa buku bacaan yang sesuai dari
rumah masing-masing. Jika tidak punya, bisa meminjam di perpustakaan atau
sudut baca (yang akan dibuat kemudian)
c.
Membiasakan peserta didik untuk memulai kegiatan
dengan berdoa
d.
Memulai ‘Menit Literasi’ setelah semua siswa siap.
e.
‘Menit Literasi’ selesai, siswa merapikan kembali
buku masing-masing
|
Terlaksananya
kegiatan ‘Menit Literasi’
Adanya
jadwal ‘Menit Literasi’ setiap hari
|
Didalam
pelaksanaan ‘Menit Literasi’, guru memberikan kejelasan dalam memberikan
sebuah perintah/inruksi secara tepat.
Kegiatan ini
juga membutuhkan konsistensi
karena harus dilaksanakan setiap hari.
Nilai
Dasar :
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
|
Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu
Meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif, intensif
dan efisien
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif dan religius
|
4.
|
Fabel ; Rusa
yang Jorok
|
a.
Mempersiapkan media pembelajaran, yakni kertas
berisi sambungan cerita.
b.
Guru mulai menceritakan awal fabel, dan berhenti
sebelum klimaks/ending cerita, agar memicu rasa penasaran siswa.
c.
Menugaskan siswa membaca sendiri kelanjutkan
cerita.
d.
Memberikan kesempatan untuk melanjutkan cerita
dengan bahasa sendiri.
e.
Mengajak siswa membersihkan kelas bersama-sama
|
Terlaksananya
kegiatan membaca fabel
Siswa berani tampil untuk menceritakan
kelanjutan fabel.
Adanya media
pembelajaran fabel untuk tema kebersihan, yang dapat digunakan kembali tahun
ajaran berikutnya
|
Guru bertanggungjawab untuk membimbing
peserta didik agar mampu mengerti isi fabel.
Guru dituntut inovatif dalam menceritakan fabel,
agar menarik bagi siswa
Nilai Dasar :
ETIKA PUBLIK
ANTI KORUPSI
|
Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola
proses pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP sesuai pedoman
Serta
juga sesuai misi sekolah ‘Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih,
indah asri, lestari, dan memberi kenyamanan kepada seluruh warga sekolah’
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif, disiplin, berttanggung jawab,
dan cinta lingkungan
|
5.
|
Membuat dan
Mewarnai Slogan Membaca
|
a.
Membagi siswa menjadi lima kelompok
b.
Masing-masing kelompok membuat slogan membaca
Contoh
:
- Saya Cinta Buku
- Membaca
Adalah Jendela Dunia
- Membaca
dengan Riang, Masa Depan Terang
- Buku yang
Bermanfaat, Adalah Teman Sejati
- Cerdas
dengan Banyak Membaca
c.
Menggambar dan mewarnai slogan membaca
d.
Setiap kelompok menceritakan makna dari slogan
e.
Menempel slogan
bersama-sama
|
Adanya slogan
membaca yang tertempel di ruang kelas
Siswa kreatif
dalam membuat slogan yang menarik
|
Guru
menunjukkan metode yang inovatif
dengan memanfaatkan kegemaran siswa mewarnai, untuk mendongkrak minat baca
Nilai Dasar
:
KOMITMEN MUTU
AKUNTABILITAS |
Kegiatan
ini sesuai misi sekolah yakni ‘Meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan bimbingan belajar secara efektif, intensif
dan efisien’
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif
|
6.
|
Piramida
Cerita
|
a.
Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
b.
Tiap-tiap kelompok diberikan buku cerita, dan
karton manila warna-warni
c.
Kelompok membaca cerita tersebut
d.
Tiap kelompok menggambar ilustrasi dikertas manila
dan mewarnainya.
e.
Digambar didalam bentuk piramida
f.
Tiap kelompok menceritakan kembali isi cerita,
dengan berdasarkan ilustrasi yang dibuat.
g.
Memberi penghargaan pada kelompok terbaik.
|
Terlaksananya
kegiatan piramida cerita
Menghasilkan
gambar-gambar ilustrasi cerita
|
Guru berorientasi pada mutu dengan memberi
penghargaan pada kelompok terbaik.
Guru
memberikan penilaian yang jujur
terhadap kinerja kelompok
Nilai Dasar
ANTI KORUPSI KOMITMEN MUTU ANTI KORUPSI |
Kegiatan
ini sesuai dengan misi sekolah, yakni;
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP sesuai pedoman.
Menumbuhkan semangat berprestasi dikalangan warga
sekolah.
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni kompetitif dan inovatif
|
7.
|
Permainan
‘Temukan Istilah’
|
a.
Membagi siswa secara berkelompok.
b.
Setiap kelompok diberikan satu foto copy bahan
bacaan apa saja.
c.
Perwakilan kelompok mengambil gulungan kertas yang
berisi kata Istilah
d.
Tiap kelompok mencari makna istilah itu dan
menemukan berapa kali istilah itu muncul pada bacaan.
e.
Siklus ini diulangi sebanyak 3x
f.
Kelompok terbaik/pemenang adalah yang paling tepat
menjelaskan makna istilah dan paling banyak tepat menghitung jumlah istilah
yang muncul.
|
Terlaksananya
permainan ‘Temukan Istilah’
Siswa mampu
menggambarkan imajinasi mereka atas bacaan, dan membuat ilustrasi-nya.
|
Guru
menunjukkan inovasi dalam
mendongkrak minat baca siswa, dengan memanfaatkan kegemaran siswa bermain.
Guru melakukan
penilaian secara jujur dan
objektif
Nilai Dasar :
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI |
Kegiatan
ini sesuai dengan misi sekolah, yakni;
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP sesuai pedoman.
Menumbuhkan semangat berprestasi dikalangan warga
sekolah.
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif
|
8.
|
Membenahi
sudut baca di dalam kelas
|
a.
Mengidentifikasi jenis bacaan kesukaan siswa.
b.
Mengumpulkan koleksi buku yang sesuai. Membeli
atau meminjam dari koleksi buku guru-guru lain.
c.
Meminjam buku perpustakaan secara rutin, untuk
ditaruh di sudut baca.
d.
Mengatur posisi dan desain sudut baca senyaman
mungkin bagi siswa.
|
Adanya sudut
baca didalam kelas yang nyaman dan indah.
Siswa mudah
mengakses buku yang sesuai kebutuhan dan minat mereka.
|
Dengan
kegiatan pembuatan sudut baca ini, guru menciptakan inovasi dalam memudahkan siswa memperoleh buku kegemarannya
Guru
menunjukkan sikap peduli terhadap
kesulitan siswa mengakses buku bacaan yang sesuai
Guru
menunjukkan sikap sederhana,
dengan membuat sudut baca dari bahan dan alat yang ada disekitar
Nilai Dasar :
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA PUBLIK
KOMITMEN MUTU
ANTI KORUPSI
|
Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu
Mengefektifkan penggunaan sarana dan prasana serta mengupayakan
pengadaan sarana baru.
|
Dengan
berjalannya kegiatan ini, akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni kompetitif dan inovatif
|
BAB
IV
CAPAIAN
AKTUALISASI
A.
Pelaksanaan
Kegiatan
Dalam menuntaskan core issue yang diangkat yakni rendahnya minat baca siswa kelas VI
(enam) B, penulis merumuskan 8 (delapan) kegiatan sebagai gagasan pemecahan isu.
Kedelapan kegiatan itu disusun secara runut, bertahap dan sistematis, agar
efektif mendongkrak keterampilan literasi siswa khususnya minat bacanya.
Dalam proses
pelaksanaan kegiatan tersebut, juga terdapat beberapa kegiatan tambahan yang
dilakukan. Hal tersebut dikarenakan selama rentang waktu aktualisasi, penulis
juga mengikuti rangkaian kegiatan HUT RI selama beberapa hari.
Berikut
penjabarannya;
Kegiatan
1
1.
Nama
Kegiatan
Melakukan
konsultasi dan meminta persetujuan pimpinan untuk melaksanakan aktualisasi
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang dan Kantor Korwil Dinas
Dikbud Enrekang, 6 Agustus 2019
3.
Output
a. Adanya
surat persetujuan dari kepala sekolah dan koordinator wilayah
b. Catatan
hasil konsultasi dengan kepala sekolah dan koordinator wilayah
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Melakukan pertemuan dengan Korwil Dinas Pendidikan
Kecamatan Enrekang dan Kepala UPT SD Negeri 1 Enrekang.
b. Menunjukkan dan membahas rancangan aktualisasi.
c. Meminta bimbingan dan arahan terhadap rancangan aktualisasi.
d. Mencatat
hasil pertemuan dengan pimpinan
e. Meminta surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Akuntabilitas
Nilai dasarnya berupa
“Tanggung
jawab, Kejujuran,
dan Legal”.
Penulis memulai tahapan aktualisasi dengan
berkonsulitasi dengan pimpinan sebagai bentuk akuntabilitas. Laporan aktualisasi harus dilaksanakan dengan jelas, bertanggung jawab dan jujur. Meminta
surat persetujuan juga merupakan bentuk akuntabilitas.
b. Nasionalisme
Berkonsultasi dengan pimpinan
mencerminkan sila keempat Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
c. Etika
Publik
Menghadap kepada pimpinan merupakan bentuk Etika Publik.
Menghargai posisi atasan dengan meminta izin dan melaporkan secara berkala
progress aktualisasi.
d. Komitmen
Mutu
Meminta koreksi, bimbingan dan arahan sebelum dan selama
proses aktualisasi merupakan bentuk komitmen mutu. Pelaksanaan aktualisasi
harus tepat dan minim kesalahan.
e. Anti
Korupsi
Saran dan arahan pimpinan yang
didapatkan dalam kegiatan ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab,
mandiri, disiplin dan jujur.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
c. Sejalan
dengan misi sekolah yaitu membangun budaya santun berprilaku
d. Menguatkan
nilai-nilai organisasi sekolah yakni tanggungjawab dan kedisiplinan
7.
Analisis
Dampak
+ Kegiatan ini mengoptimalkan persiapan penulis
sebelum tahapan aktualisasi dimulai. Adanya persetujuan pimpinan, serta menyamakan
persepsi penulis dan pimpinan. Masukan dari pimpinan juga sangat bermanfaat
mengingat pimpinan sangat mengenal lingkungan kerja aktualisasi.
- Jika
kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka aktualisasi tidak akan optimal. Utamanya
karena tidak adanya persetujuan dan sumbang saran dari pimpinan.
8.
Daftar
Lampiran
Foto kegiatan
Meminta arahan Kepala UPT SD 1 Enrekang
Meminta arahan Korwil Disdikbud Enrekang
Dokumen
:
Lembar persetujuan pimpinan
Kegiatan
2
1.
Nama
Kegiatan
Membuat RPP dan jadwal kegiatan pembelajaran
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 6 Agustus 2019
3.
Output
a.
Adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang sesuai tahapan kegiatan
b.
Adanya jadwal tahapan kegiatan
aktualisasi yang telah disetujui oleh pimpinan
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Berkoordinasi dengan rekan
sejawat/guru kelas
b. Menyusun jadwal kegiatan
c. Menyesuaikan RPP yang telah
ada dengan tahapan kegiatan aktualisasi
d. Penandatanganan
RPP oleh pimpinan
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Akuntabilitas
Menyusun jadwal kegiatan
pembelajaran, dan berkomitmen melaksanakannya dengan penuh tanggungjawab, jujur, dan konsisten.
b. Nasionalisme
Dalam menyusun RPP dan jadwal kegiatan, salah satu
yang wajib dipedomani adalah nilai-nilai dasar nasionalisme yang termaktub pada
lima sila.
c. Etika Publik
Dalam menyusun RPP dan jadwal
kegiatan, penulis berpatokan pada kode etik dan kode perilaku ASN. Terutama melaksanakan
tugas dengan jujur, bertanggung jawab, berintegritas tinggi, cermat dan
disiplin; Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; Menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien; Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya; dan sebagainya.
d. Komitmen Mutu
Menyusun jadwal kegiatan dan
menyesuaikan RPP yang telah ada dengan tahapan aktualisasi, menunjukkan
komitmen dalam menghadirkan pembelajaran yang pas untuk peserta didik. Tidak
mengganggu pembelajaran yang sedang berjalan.
e. Anti Korupsi
RPP dan jadwal kegiatan yang telah
disusun mesti dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai anti korupsi. Yakni
jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggungjawab, sederhana, dan adil.
f. WoG
Mengkoordinasikan dengan teman
sejawat, dan mendengarkan secara cermat masukan dan saran yang diberikan.
2.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a. Sejalan
dengan misi sekolah yaitu misi meningkatkan kualitas proses pembelajaran, serta
misi membangun budaya santun dalam berprilaku
seluruh warga sekolah.
b. Menguatkan
nilai-nilai organisasi sekolah yakni tanggungjawab dan kedisiplinan.
3.
Analisis
Dampak dan Output
+ Kegiatan ini mengefektifkan
kegiatan aktualisasi yang dilakukan. Karena telah terencana dan terjadwal
secara sistematis. Sehingga tahapan aktualisasi bisa selesai tepat waktu.
- Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan, maka aktualisasi tidak akan berjalan efektif. Pembelajaran yang
sementara berlangsung bisa terganggu oleh kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
4.
Daftar
Lampiran
Dokumen
: RPP dan Silabus
Silabus
Kegiatan
3
1.
Nama
Kegiatan
Melaksanakan
kegiatan ‘Menit Literasi’
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 12 Agustus – 13 September
2019
3.
Output
a.
Terlaksananya kegiatan ‘Menit Literasi’
b.
Adanya jadwal ‘Menit Literasi’ setiap
hari
c.
Siswa menjadi terbiasa dan rutin membaca
setiap hari
4.
Tahapan
Kegiatan
b. Memulai pembelajaran dengan
berdoa dan absensi.
c. Siswa menyiapkan buku
bacaan masing-masing, yang sebelumnya telah diinstruksikan untuk dibawa ke
sekolah.
d. Guru menjelaskan manfaat
dari kegiatan ‘Menit Literasi’
e. Siswa membaca selama 15
menit sebelum pelajaran dimulai.
f. ‘Menit
Literasi’ selesai, siswa merapikan kembali buku masing-masing
4.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a.
Akuntabilitas
Kegiatan ini juga membutuhkan konsistensi karena harus dilaksanakan
setiap hari.
Guru juga memberikan kejelasan kepada peserta didik, tentang
manfaat kegiatan tersebut. Kejelasan
juga Nampak pada perintah/inruksi yang diberikan secara tepat.
b.
Nasionalisme
Menit Literasi dilaksanakan pada pagi hari, sebelum
belajar. Namun itu tidak menghalangi kegiatan berdoa yang juga rutin setiap
pagi. Nilai-nilai Ketuhanan yang Maha
Esa harus tetap nampak lewat kegiatan religious seperti berdoa sebelum
belajar.
c.
Etika
Publik
Menit literasi harus dilaksanakan secara konsisten,
cermat dan disiplin. Begitupula dalam menggunakan buku bacaan dari perpustakaan
selama menit literasi, harus memperhatikan nilai etika yakni Menggunakan
kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
d.
Komitmen
Mutu
Pelaksanaan menit literasi dianggap penulis efektif
dan efisien dalam meningkatkan minat baca siswa. Tidak butuh banyak waktu
(hanya 15 menit per hari) serta efisien alias tidak membutuhkan banyak tenaga,
sumber daya dan biaya. Namun hasilnya tetap maksimal sepanjang dilaksanakan secara
maksimal.
e.
Anti
Korupsi
Pelaksanaan Menit Literasi mesti dilakukan secara
jujur, tidak korupsi waktu sebab hanya terbatas 15 menit. Selain itu juga
membutuhkan kedisiplinan tinggi dan kemandirian, sebab dilaksanakan secara rutin. Semuanya adalah
nilai-nilai anti korupsi.
5.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a. Kegiatan
ini sejalan dengan misi sekolah yaitu Meningkatkan akualitas proses pembelajaran
dan bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif dan religious
6.
Analisis
Dampak dan Output
+ Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membuat
siswa akrab dengan buku. Dengan menit literasi, siswa setiap hari berinteraksi
dengan bacaan yang sesuai minatnya. Membaca, tidak hanya menjadi sesuatu yang
wajib tetapi juga menyenangkan dan menjadi kebiasaan.
- Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka kegiatan-kegiatan
selanjutnya juga sulit dilaksanakan. Sebab siswa tidak membiasakan diri
membaca. Sementara, lima kegiatan selanjutnya semua berkaitan dengan bacaan.
7.
Daftar
Lampiran
Membimbing siswa dalam
kegiatan ‘Menit Literasi’
Kegiatan
4
1.
Nama
Kegiatan
Melaksanakan
kegiatan Membaca Fabel
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang, 19 Agustus 2019
3.
Output
a. Terlaksananya
kegiatan membaca fabel
b. Siswa
berani tampil untuk menceritakan
kelanjutan fabel.
c. Adanya
media pembelajaran fabel bertema kebersihan, yang dapat digunakan kembali tahun
ajaran berikutnya
d. Siswa
lebih cinta kebersihan.
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Memulai pembelajaran dengan
berdoa dan absensi.
b. Mempersiapkan
media pembelajaran, yakni kertas berisi sambungan cerita.
c. Guru
mulai menceritakan awal fabel, dan berhenti sebelum klimaks/ending cerita, agar
memicu rasa penasaran siswa.
d. Membagikan
kertas bacaan
e. Menugaskan
siswa membaca sendiri kelanjutkan cerita.
f. Memberikan
kesempatan untuk melanjutkan cerita dengan bahasa sendiri.
g. Menilai
kemampuan literasi siswa dalam hal bercerita (ketepatan cerita, pemilihan
diksi, dan ekspresi)
h. Mengajak
siswa membersihkan kelas bersama-sama
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Komitmen Mutu
Kegiatan ini bentuk inovasi penulis dalam mendongkrak minat
baca siswa. Membaca fabel penulis anggap sebagai salahsatu cara yang efektif dan efisien, sebab lebih
disukai siswa sekaligus tidak memakan banyak biaya.
b. Nasionalisme
Sebelum membaca fabel, nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa harus tetap
nampak lewat kegiatan religius seperti berdoa.
c. Pelayanan Publik
Ada banyak nilai-nilai pelayanan publik yang terkait
dengan kegiatan ini. Diantaranya kesamaan
hak dan persamaan perlakuan antar siswa untuk mengekspresikan hasil bacaannya.
Nilai ketepatan waktu juga penting
sebab ada 28 siswa yang berpartisipasi, dan semuanya harus dilihat kemampuan
literasinya.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1.
Kegiatan ini sejalan dengan misi sekolah
yaitu Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP sesuai pedoman.
Serta juga sesuai misi sekolah ‘Memelihara lingkungan sekolah supaya tetap
bersih, indah asri, lestari, dan memberi kenyamanan kepada seluruh warga
sekolah’
2.
Dengan berjalannya kegiatan ini, maka
akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif, disiplin, bertanggung jawab, dan cinta lingkungan
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah membiasakan siswa akrab
dengan buku dan rutin membaca, kegiatan fabel ini efektif dalam mengukur
kemampuan siswa bercerita, memilih diksi, kemampuan imajinatif, serta
keberanian serta sikap percaya diri. Siswa juga mengerti bahwa literasi bukan sekadar
membaca, tetapi juga termasuk berbicara. Selain itu, kecintaan siswa terhadap
kebersihan dan lingkungan juga meningkat lewat cerita fabel ‘Rusa yang Jorok’.
- Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan, maka penulis tidak dapat mengukur tingkat keterampilan literasi
siswa. Sehingga menyulitkan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya..
8.
Daftar
Lampiran
Tabel
daftar nilai siswa/kelompok dalam Kegiatan Membaca Fabel
Foto
:
Membimbing siswa dalam
kegiatan membaca Fabel
Dokumen
:
Fabel bahan bacaan siswa
Kegiatan 5
1.
Nama
Kegiatan
Membuat
poster Slogan Membaca
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 23 Agustus 2019
3.
Output
a.
Adanya poster slogan membaca yang tertempel di
lingkungan sekolah
b. Siswa kreatif dalam membuat poster yang
menarik
c. Siswa makin kreatif dalam membuat slogan
membaca yang menarik
4.
Tahapan
Kegiatan
a.
Memulai pembelajaran dengan berdoa dan absensi.
b.
Mempersiapkan media dan alat
pembelajaran, yakni karton berwarna-warni, spidol, gunting, dan plester yang
masing-masing dibawa oleh siswa.
c.
Membagi siswa menjadi lima kelompok
d. Masing-masing
kelompok mendiskusikan dan membuat slogan membaca
e. Menggambar
dan mewarnai slogan membaca
f. Setiap
perwakilan kelompok menceritakan makna dari slogan
g. Menempel
slogan bersama-sama dilingkungan sekolah
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a.
Komitmen
Mutu
Pembuatan poster slogan membaca merupakan salahsatu inovasi penulis dalam menanamkan
pentingnya membaca dikalangan siswa, bahkan guru. Sebab slogan itu disebar
dengan cara ditempelkan di lingkungan sekolah.
b.
Akuntabilitas
Pembuatan poster slogan membaca menuntut partisipasi siswa dan orangtua siswa
dalam menyiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan. Mereka dengan senang hati
berpartisipasi.
c.
WoG
Pembuatan
slogan membaca tidak menggunakan biaya besar, alias hemat anggaran sebab berasal dari partisipasi siswa, dan bahan yang
digunakan cukup murah. Selain itu, meski siswa berhasil menghasilkan setidaknya
7 lembar poster slogan membaca, kegiatan ini bisa tuntas tepat waktu.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a.
Kegiatan ini sesuai misi sekolah
yakni ‘Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan
bimbingan belajar secara efektif, intensif dan efisien’
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni inovatif, dan disiplin
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah kegiatan membuat slogan membaca, siswa
kini makin percaya diri tampil berbicara didepan kelas. Selain itu muncul rasa
tanggungjawab dari masing-masing siswa untuk mengaplikasikan slogan membaca
yang mereka buat sendiri. Pada muaranya, minat baca siswa akan meningkat.
- Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, tidak akan
ada pengingat bagi siswa untuk membiasakan membaca buku. Sebab poster slogan
membaca ini dimaksudkan sebagai self-reminder
bagi siswa sendiri khususnya dan warga sekolah pada umumnya.
8.
Daftar
Lampiran
Foto :
Siswa
sementara mengerjakan poster
Siswa menunjukkan poster slogan membaca
Kegiatan
6
1.
Nama
Kegiatan
Membuat
Piramida Cerita
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 30 Agustus 2019
3.
Output
a.
Terlaksananya kegiatan membuat piramida
cerita
b.
Siswa mampu menceritakan kembali isi
bacaan dengan baik dan benar
c.
Siswa lebih aktif dan kreatif, dengan
menghasilkan gambar-gambar ilustrasi cerita.
4.
Tahapan
Kegiatan
a.
Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
b.
Masing-masing kelompok membawa
karton manila warna-warni, dan peralatan menggambar.
c.
Tiap-tiap kelompok diberikan buku
cerita
d.
Masing-masing kelompok membaca
cerita tersebut selama 10 menit.
e.
Tiap kelompok menggambar dan
mewarnai ilustrasi berdasarkan isi cerita
f.
Tiap kelompok menceritakan kembali
isi cerita, dengan berdasarkan ilustrasi yang dibuat. Serta menjelaskan pesan
yang terdapat pada cerita.
g.
Memberi penghargaan pada kelompok
terbaik.
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a.
Akuntabilitas
Kegiatan piramida cerita dilaksanakan
dengan tanggungjawab, jujur, penilaian yang adil dan transparan, serta
konsisten dan partisipatif (melibatkan kontribusi siswa berupa karton manila
dan alat mewarnai).
b.
Etika
Publik
Dalam melaksanakan kegiatan piramida cerita, penulis
melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi; Melayani
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
c.
Komitmen
Mutu
Piramida Cerita merupakan salah
satu inovasi penulis dalam
menanamkan pentingnya membaca. Piramida cerita efektif mendongkrak minat baca
siswa sebab menggunakan metode yang disenangi siswa yakni menggambar dan
meewarnai.
Kegiatan ini juga berorientasi mutu. Sebab mengembangkan dan mengkombinasikan beberapa
keterampilan siswa dalam satu kegiatan. Yakni membaca, menggambar dan mewarnai,
serta bercerita.
d.
Anti
Korupsi
Pembuatan Piramida Cerita tidak menggunakan biaya
besar, alias hemat anggaran sebab
berasal dari partisipasi siswa, dan bahan yang digunakan cukup murah.
Selain itu, penulis juga dituntut jujur dalam memberikan penilaian karena
pada akhir kegiatan kelompok terbaik akan diberi hadiah.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a.
Kegiatan ini sesuai misi sekolah yakni Meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran, meningkatkan kualitas proses pembelajaran,
dan menumbuhkan semangat berprestasi dikalangan warga sekolah.
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni kompetitif dan inovatif.
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah kegiatan membuat Piramida
Cerita, siswa kini telah terbiasa dan makin percaya diri tampil berbicara
didepan kelas. Kemampuan imajinatif dan pemahaman siswa terhadap isi bacaan
makin meningkat. Pada muaranya, minat baca siswa akan meningkat.
- Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan, siswa terjebak dalam stigma bahwa membaca adalah kegiatan yang
membosankan. Selain itu, tidak ada inovasi dalam kegiatan pembelajaran yang
bisa memancing minat baca siswa.
8.
Daftar
Lampiran
Siswa mengerjakan piramida
cerita secara berkelompok
Siswa mempresentasekan makna dan pesan
cerita
Kegiatan
7
1.
Nama
Kegiatan
Melakukan
permainan ‘Temukan Istilah’
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 12 September 2019
3.
Output
a.
Terlaksananya permainan ‘Temukan
Istilah’
b.
Adanya media pembelajaran berupa bahan
bacaan dengan konten istilah-istilah penting
c.
Adanya kartu istilah
d.
Siswa mampu menjelaskan makna dari
istilah-istilah penting
e.
Siswa semakin tertarik membaca, sebab
mengerti dengan isi bacaan mereka.
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Membagi
siswa menjadi 10 kelompok.
b. Setiap
kelompok diberikan satu bahan bacaan yang telah disiapkan.
c. Perwakilan
kelompok mengambil kartu yang berisi istilah yang telah disiapkan.
d. Tiap kelompok mencari makna istilah itu
e. Tiap
kelompok mencari dan menemukan berapa kali istilah itu muncul pada bacaan.
f. Kelompok
terbaik/pemenang adalah yang paling tepat menjelaskan makna istilah dan paling
banyak tepat menghitung jumlah istilah yang muncul.
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Akuntabilitas
Permainan Temukan Istilah merupakan
salahsatu inovasi penulis dalam
mengembangkan keterampilan literasi. Bahwa membaca bukan sekadar menucap kata
per kata. Tetapi juga memahami maknanya, utamanya istilah-istilah penting
didalam bacaan.
b. Nasionalisme
Permainan Temukan Istilah ini sarat dengan
nilai-nilai nasionalisme. Utamanya pengamalan sila-sila Pancasila yakni
Ketuhanan yang Maha Esa, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
c. Etika Publik
Kegiatan ‘Temukan Istilah’ dilaksanakn penulis
dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi; serta dengan cermat dan disiplin; sebagaimana amanah kode
etik ASN.
d. Komitmen Mutu
Permainan Temukan Istilah menuntut
kemampuan guru dalam memberikan kejelasan,
baik pada saat memberikan instruksi maupun pada saat menjelaskan makna istilah
penting kepada siswa
e. Anti Korupsi
Permainan Temukan Istilah tidak menggunakan biaya
besar, alias hemat anggaran sebab
berasal dari partisipasi siswa, dan bahan yang digunakan cukup murah.
Selain itu, penulis juga dituntut jujur dalam memberikan penilaian karena
pada akhir kegiatan kelompok terbaik akan diberi hadiah.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a.
Kegiatan ini sesuai misi sekolah yakni Meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dengan pelaksanaan KTSP
sesuai pedoman. Selain juga terkait dengan misi ‘Menumbuhkan semangat
berprestasi dikalangan warga sekolah’.
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni kompetitif dan inovatif.
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah kegiatan Temukan Istilah,
siswa dapat semakin gemar membaca. Hal ini karena siswa menyenangi bacaannya
karena paham dengan apa yang dibaca. Istilah-isitilah penting yang kerap
menjadi kendala siswa memahami bacaan, tidak lagi mennjadi masalah.
- Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan, siswa tidak mengerti dan paham makna dari istilah-istilah penting
dalam bacaannya. Akhirnya, mereka menjadi malas membaca. Sehingga minat baca
siswa tidak mengalami peningkatan.
8.
Daftar
Lampiran
Siswa melakukan permainan Temukan
Istilah
Beberapa
kartu istilah yang disiapkan
Kegiatan
8
1.
Nama
Kegiatan
Membenahi
Sudut Baca di Kelas
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang 12 September 2019
3.
Output
a. Adanya
sudut baca didalam kelas yang nyaman.
b.
Siswa mudah mengakses buku sesuai
kebutuhan dan minat mereka
c. Terpeliharanya
sudut baca dan koleksi buku milik sekolah
d.
Meningkatnya minat baca siswa karena
mudah mengakses buku bacaan kesukaannya.
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Mengidentifikasi
jenis bacaan kesukaan siswa
b. Mengumpulkan
koleksi buku yang sesuai, dengan cara membawa buku koleksi sendiri dan meminjam
dari koleksi buku guru-guru lain
c. Meminjam
buku perpustakaan secara rutin, ditaruh di sudut baca.
d. Membersihkan
sudut baca
e. Mengatur
ulang penempatan buku
f. Mengatur
posisi lemari sudut baca senyaman mungkin bagi siswa.
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Akuntabilitas
Kegiatan pembenahan sudut baca
merupakan bentuk Tanggung Jawab
penulis selaku wali kelas. Sebab seluruh sarana dan prasarana kelas wajib
dipelihara. Mengisi koleksi buku dengan meminjam buku guru lainnya, juga
merupakan bentuk sikap Partisipatif yang
penulis coba terapkan disekolah.
b.
Etika
Publik
Membenahi kembali sudut baca yang sempat
terbengkalai, merupakan bentuk pelaksanaan kode etik ASN yakni ‘Menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien’
c.
Komitmen
Mutu
Membenahi kembali sudut baca dan memanfaatkan
buku-buku yang sempat terbengkalai adalah bentuk nilai dasar komitmen mutu,
yakni efesien.
d.
Anti
Korupsi
Membenahi sudut baca dan
memanfaatkan kembali buku-buku koleksi sekolah adalah wujud sikap Peduli,
Tanggung Jawab, dan Sederhana.
e. WoG
Salah satu wujud pendekatan
integrative WoG adalah Hemat anggaran
dan tepat waktu. Membenahi sudut baca yang telah ada jelas lebih murah
daripada membuat kembali dengan biaya yang tidak sedikit. Begitupula dalam hal pengadaan buku-buku.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a. Kegiatan
ini sesuai misi sekolah yakni ‘Mengefektifkan penggunaan sarana prasarana dan pengadaan sarana baru’,
serta misi ‘memelihara lingkungan sekolah supaya tetap bersih, indah asri,
lestari, dan memberi kenyamanan kepada seluruh warga sekolah’
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni tanggung jawab, inovatif dan peduli
lingkungan.
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah kegiatan ini, siswa kini
memiliki pilihan bacaan yang lebih banyak dan mudah diakses. Selain itu, bacaan
yang tersedia juga sesuai dengan kesukaan mereka Siswa kini memiliki sarana menyalurkan minat
baca mereka yang semakin hari makin meningkat.
- Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, siswa
yang telah meningkat minat bacanya lewat rangkaian kegiatan aktualisasi, tidak
atau kurang memiliki pilihan bacaan. Tidak memiliki sarana memadai dalam
mengakses buku
Siswa memilih buku bacaan untuk
ditempatkan di sudut baca
\
Beberapa
koleksi buku Sudut Baca
Kegiatan
9 (Kegiatan Tambahan)
1.
Nama
Kegiatan
Mengikuti
rangkaian kegiatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI
2.
Waktu
dan Tempat
UPT SDN 1 Enrekang, Lapangan Abubakar Lambogo
Batili, dan Kota Enrekang 16-23 Agustus 2019
3.
Output
-
Terlaksananya rangkaian kegiatan HUT
ke-74 Kemerdekaan RI, yakni gerak jalan, pawai obor, pertandingan sepakbola,
pertandingan kasti, serta upacara penaikan dan penurunan bendera.
-
Siswa terampil gerak jalan indah
-
Siswa terampil bermain sepakbola dan
kasti
-
Siswa berani bertanding dengan sekolah
lain
4.
Tahapan
Kegiatan
a. Melatih
dan mendampingi siswa dalam gerak jalan
b. Mendampingi
siswa mengikuti pawai obor
c. Mengikuti
dan mendampingi siswa upacara penaikan dan penurunan bendera
d. Mendampingi
siswa dalam pertandingan sepakbola dan
kasti antar SD
5.
Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar ASN serta Peran dan Kedudukan ASN
a. Akuntabilitas
Kegiatan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab penulis selaku wali kelas dan tenaga pendidik di UPT
SD 1 Enrekang.
Ini juga merupakan bentuk sikap Partisipatif yang penulis coba terapkan di sekolah.
b.
Nasionalisme
Berpartisipasi aktif dalam rangkaian kegiatan HUT
ke-74 RI adalah wujud nyata pengamalan nilai-nilai dasar nasionalisme, serta
lima sila Pancasila
c.
Etika
Publik
Kegiatan ini perwujudan dari etika publik utamanya
poin terakhir pada kode etik dan prilaku ASN yakni melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
d.
Anti
Korupsi
Seluruh rangkaian kegiatan HUT
ke-74 RI diikuti penulis. Mencerminkan sikap disiplin, tanggungjawab dan
kerjakeras. Dalam pemilihan siswa yang mengikuti perlombaan/pertandingan,
penulis mengedepankan penilaian yang adil dan objektif.
e.
Pelayanan
Publik
Ikut serta memeriahkan HUT ke-74 RI merupakan bentuk
pelayanan public yakni partisipasi. Penulis
ikut berperan dalam rangkaian kegiatan yang digelar dihadapan masyarakat
Kabupaten Enrekang.
6.
Kontribusi
terhadap Capaian Visi-Misi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi
a. Kegiatan
ini sesuai misi sekolah yakni ‘Mengefektifkan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pendidikan, lembaga
lainnya, orangtua murid dan masyarakat lingkungan, kalangan dudi, serta
para alumni’
b. Dengan
berjalannya kegiatan ini, maka akan menguatkan nilai-nilai organisasi yakni Kompetitif, disiplin, inovatif dan tanggung jawab.
7.
Analisis
Dampak dan Output
+ Setelah kegiatan ini, nasionalisme
siswa semakin meningkat. Makin percaya diri mengikuti lomba atau pertandingan.
-
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, guru dan siswa tidak
berpartisipasi dalam salahsatu kegiatan rutin masyarakat. Kurangnya rasa
nasionalisme, serta tidak percaya diri serta tidak kompetitif dan inovatif
dalam mengikuti pertandingan.
8.
Daftar
Lampiran
Foto-foto kegiatan
Mengikuti upacara bendera 17
Agustus di Lapangan Abubakar Lambogo
Mendampingi siswa dalam
pawai obor kemerdekaan
Mendampingi siswa dalam pertandingan
sepakbola antas SD
No
|
Kegiatan
|
|||||||||
Agustus
|
September
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berkonsultasi dan meminta persetujuan
pimpinan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Membuat RPP dan jadwal kegiatan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Melakasanakan kegiatan ‘Menit Literasi’
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Melaksanakan kegiatan Memebaca Fabel
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Membuat poster Slogan Membaca
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Melakukan kegiatan ‘Piramida Cerita’
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Melaksanakan permainan ‘Temukan Istilah’
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Memperbaharui sudut baca di dalam kelas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Kegitatan-kegiatan
tambahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
C.
CAPAIAN KEGIATAN
Walaupun terdapat beberapa kendala di lapangan, namun berkat bantuan coach,
mentor, dan rekan-rekan guru di UPT SD 1 Enrekang seluruh kegiatan dapat terlaksana
seluruhnya. Adapun capaian dari kegiatan aktualisasi penulis tergambar pada
tabel di bawah ini :
No
|
Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
Capaian Kegiatan (%)
|
Bukti Pelaksanaan Kegiatan
|
Keterangan
|
1.
|
Berkonsultasi
dan meminta persetujuan pimpinan.
|
5 Agustus 2019
|
100%
|
1.
Dokumentasi
Kegiatan
2.
Surat
Persetujuan Aktualisasi dari atasan
|
Tercapai
|
2.
|
Membuat RPP dan
jadwal kegiatan pembelajaran
|
6 Agustus
2019
|
100%
|
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Dokumen PROTA
3. Dokumen PROSEM
4. Dokumen Silabus
5. Dokumen RPP
6. Dokumen KKM
|
Tercapai
|
3.
|
Melakasanakan kegiatan ‘Menit Literasi’
|
12 Agustus
s/d 13 September 2019
|
100%
|
1.
Dokumentasi
kegiatan
|
Tercapai
|
4.
|
Melaksanakan kegiatan
Memebaca Fabel
|
19 Agustus
2019
|
100%
|
1. Dokumentasi
Kegiatan
2. Fabel
|
Tercapai
|
5.
|
Membuat poster Slogan Membaca
|
23 Agustus
|
100%
|
1. Dokumentasi Kegiatan
2. Poster slogan membaca
|
Tercapai
|
6.
|
Melakukan kegiatan ‘Piramida Cerita’
|
30 Agustus
2019
|
100%
|
1.
Dokumentasi
Kegiatan
2.
Piramida
cerita
|
Tercapai
|
7.
|
Melaksanakan permainan ‘Temukan Istilah’
|
2 September
2019
|
100 %
|
1.
Dokumentasi
kegiatan
2.
Kartu
daftar istilah
|
Tercapai
|
8.
|
Memperbaharui sudut baca di dalam kelas
|
9 September
2019
|
100 %
|
1.
Dokumentasi
kegiatan
2.
Sudut
baca
|
Tercapai
|
9.
|
Kegitatan-kegiatan tambahan
|
16 – 23
Agustus
|
100 %
|
1.
Dokumentasi
kegiatan
|
Tercapai
|
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gagasan
pemecahan isu yang disusun lewat rancangan aktualisasi, berhasil meningkatkan
minat baca siswa kelas VI (enam) B di UPT SDN 1 Enrekang.
Namun demikian keberhasilan tersebut hanya dapat
tercapai lewat penerapan nilai-nilai dasar ASN secara maksimal.
B. Saran
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, penulis
menghadapi beberapa kendala. Namun tidak sampai menghambat secara signifikan
rangkaian kegiatan yang telah direncanakan. Namun demikian ada beberapa saran
dari pelbagai pihak yang perlu diperhatikan untuk perbaikan kedepannya.
Diantaranya;
1) Mengenal lebih jauh lapangan, dalam hal ini
instansi tempat aktualisasi. Mengingat penulis masih baru di instansi kerja,
sehingga masih membutuhkan beberapa adaptasi atau penyesuaian
2) Aktif berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
kepala sekolah selaku atasan, mentor, dan rekan kerja.
3) Beberapa kegiatan tambahan tidak terdokumentasi
akibat kesibukan dan padatnya kegiatan. Juga dikarenakan kurang cermatnya
penulis dalam mengantisipasi hal tersebut.
4) Untuk UPT SD 1 Enrekang, agar memaksimalkan
sumber daya yang ada dalam meningkatkan kompetensi peserta didik.
Bng bisa minta fail in k
BalasHapusartikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusSoftware Developer
Digital Marketing
Assalamu'alaikum, judulnya menginspirasi, apakah ada contoh gambar2nya dan file? bolehkah saya memintanya untuk dijadikan refensi saya dalam membuat RA? terima kasih
BalasHapusBismillah
BalasHapusBisa minta filenya untuk dijadikan panduan?
Mantab
BalasHapusAssalamualaikum...
BalasHapusJudul nya sangat bagus...
Adakah file nya utk dijadikan referensi saya??
Assalamualaikum kak, mantap judulnya ...
BalasHapusBisa minta file untuk bahan referensi kak?
terimakasih. sangat membantu
BalasHapusSilahkan japri ke 081354711091, nanti sy kirimkan file-nya
BalasHapusAssalamu'alaikum, Mas Haris. Bisa minta file nya Mas.
HapusWA saya 085297314581. Terima Kasih sebelumnya.
maa syaa allah,, semoga allah memberikan balasan terbaik untuk penulis aamiin yaa rabb
BalasHapusAssalamualaikum pak bolehkan saya mendapatkan filenya
BalasHapusSlmt ml k mohon ijin bisakah saya minta filenya sbg referensi🙏
BalasHapusMantap sekali judulnya Kaka, bisa minta filenya kah???
BalasHapusKalo bisa kirim filenya di nom ini Kaka, 081247565668
BalasHapusKa kalau bisa kirim failnya
BalasHapusAssalamu'alaikum, Mas Haris. Bisa minta file nya Mas.
BalasHapusWA saya 085357130022. Terima Kasih sebelumnya.