Media Online dan Hoaks
Media Online dan Hoaks
(Disajikan
pada Pelatihan Dasar Jurnalistik KNPI)
A. Perkembangan media online di Indonesia
Internet mulai digunakan untuk kepentingan komersial di
Indonesia terhitung sejak 1995. Dalam laporan Onno W. Purbo dkk. berjudul
"Computer Networking in Indonesia: Current Status and Recommendations for
its Developments" terbitan 1996, diperkirakan ada 20 ribu pengguna internet
pada 1995
Pada 2014 pengguna internet di Indonesia
telah mencapai 82 juta orang, atau peringkat ke-8 di dunia. Awal 2015,
APJII bekerja sama dengan PusKaKom Universitas Indonesia (UI) merilis, pengguna
internet hingga akhir 2014 mencapai 88,1 juta, atau sekitar 34,9 persen dari total jumlah
penduduk. Sekarang (2019) sudah mencapai 171 juta lebih, peringkat ke-4 di
dunia
-
17 Agustus 1995 : Republika
Online (ROL - republika.co.id) terbit pertama kali sebagai koran digital
Menurut laman profilnya,
media ini tayang dua tahun setelah Harian Republika terbit, tepatnya pada 17
Agustus 1995. Diresmikan peluncurannya oleh Presiden ke-2 RI, Suharto.
-
September 1995 : Kompas.com
Masih berfungsi sebagai versi digital
koran Kompas.
-
1996 : Tempo dengan nama
Tempointeraktif.com (sekarang
sudah berganti jadi Tempo.co)
-
1998 : Detik.com (pelopor media daring murni yang
update)
-
2003 : bermunculan banyak media
online
-
2010 : Tribunnews.com (Sekarang menjadi media online nomor
1 di Indonesia)
-
2019
: Media online menjamur, bahkan lebih mirip home industry lantaran begitu
mudahnya orang-orang mendirikan media.
Referensi tambahan :
B.
Media Online dan Hoaks
Salah satu keniscayaan pada era digital, adalah penetrasi
informasi yang tumpah ruah. Siapa saja bisa mengakses informasi kapan saja dan
dimana saja, dengan biaya minim bahkan gratis.
Lupakan koran atau bahkan TV. Masyarakat kini memiliki sumber
utama informasi bernama medsos. Yang nyaris tanpa filter menjejalkan kabar
apapun yang ingin kita ketahui.
Sayangnya, lincahnya perubahan era digital ini tidak
diimbangi dengan literasi digital yang memadai. Akibatnya, berita hoax merajai
beranda kita sehari-hari. Survey Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) 2017
lalu, medsos memang menjadi perantara utama peredaran hoaks.
91,8 persen responden mengatakan berita mengenai
Sosial-Politik, baik terkait Pemilihan Kepala Daerah atau pemerintah, adalah
jenis hoax yang paling sering ditemui. 62,8 persen responden mengaku sering
menerima hoax dari aplikasi pesan singkat.
a. Identifikasi media :
1.
Cek judulnya
-
Provokatif,
bombasitis, memancing kebencian, kecemasan dan kekacauan
-
Mencomot
dari media resmi
-
meminta
agar di-share/di-viral-kan
-
Judul
dan foto kadang tidak sinkron
2.
Nama medianya & link (website)
Menurut
catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia
yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah
terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat
setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di
internet yang mesti diwaspadai :
-
meniru
atau mirip nama media mainstream
-
mencatut atau mirip nama lembaga negara
-
websitenya
memakai blog, web gratisan
-
jarang
update berita, terbit secara temprorer, khususnya jika ada kepentingan tertentu.
3.
Foto
-
judul
& foto tidak sesuai
-
fotonya
bukan foto jurnalistik
-
fotonya
tidak mencantumkan sumber/pemilik foto
Bukan hanya
konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, foto juga demikian. Ada kalanya pembuat berita palsu juga
mengedit foto untuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto
bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan
drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan
gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.
4.
Isi berita
-
Isi
berita biasanya menggunakan bahasa yang tidak baku, kacau (tidak terstruktur)
dan tidak sesuai kaidah jurnalistik. Akibat menggunakan SDM yang tidak
kompeten.
-
sumbernya
tidak bisa diverifikasi; mis: anonim, akun fake, warga yang tdk jelas
identitasnya, pengamat/ahli yang trackrecord-nya tidak jelas.
-
isinya
cenderung justifikasi, menyerang pribadi & golongan secara sepihak, tanpa
klarifkasi/konfirmasi.
5.
Kenali ciri media kredibel
a. berbadan hukum dan memiliki legalitas
lengkap
b. terverifikasi dewan pers
(adminsitrasi & faktual)
c. mencantumkan redaksi, alamat, &
kontak yang jelas
d. mencantumkan pedoman media siber
e. rutin menghasilkan produk jurnalistik
f.
tatanan
bahasa rapi & sesuai kaidah jurnalistik
g. personalia redaksi lengkap
C.
MELAWAN HOAX
1.
Literasi Digital
Referensi tambahan :
2.
Bergabung di komunitas anti-hoax
(utamanya yang independen)
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage
dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax
(FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes,
dan Grup Sekoci. Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah
suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang
sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga
grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.
3.
Report
Untuk
Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai
hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika
ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status
tersebut.
Untuk
Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil
pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report
Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram.
Pengguna
internet dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan
Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id. Juga ada laman aduan khusus untuk ASN yang
menyebar hoax, di aduanasn.id
Masyarakat
Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung
aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database
berisi referensi berita hoax.
* Referensi :
- https://ridhorinaldy.wordpress.com/analisis-media-massa/
- https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/01/02/p1xonk453-situs-berita-online-pertama-di-indonesia
- https://www.liputan6.com/tekno/read/2854713/survei-media-sosial-jadi-sumber-utama-penyebaran-hoax
- https://lokadata.id/artikel/para-pengukir-sejarah-media-daring-indonesia
- https://www.facebook.com/TurnBackHoax/
- https://www.mobgenic.com/bagaimana-desain-tampilan-awal-20-website-populer/
- https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/01/02/p1xonk453-situs-berita-online-pertama-di-indonesia
- https://www.liputan6.com/tekno/read/2854713/survei-media-sosial-jadi-sumber-utama-penyebaran-hoax
- https://lokadata.id/artikel/para-pengukir-sejarah-media-daring-indonesia
- https://www.facebook.com/TurnBackHoax/
- https://www.mobgenic.com/bagaimana-desain-tampilan-awal-20-website-populer/
izin share ya admin :)
BalasHapusburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)